Rumah Baru untuk Yafet Elo, Kebahagiaan yang Menular

Rumah Baru untuk Yafet Elo, Kebahagiaan yang Menular

Di sebuah sudut Desa Tedeng, Kecamatan Jailolo, Halmahera Barat, berdiri sebuah gubuk ringkih. Di situlah Yafet Elo, pria paruh baya, menghabiskan hari-harinya bersama anak-anak dan menantu. Empat kepala keluarga berteduh dalam satu atap sederhana yang nyaris tak lagi mampu melindungi dari panas dan hujan.

Bertahun-tahun, Yafet hanya bisa pasrah. Hidupnya dijalani dengan upah seadanya dari memanjat kelapa—pekerjaan yang kini diwariskan kepada anak-anaknya. Sejak pindah dari Kecamatan Ibu puluhan tahun silam, ia menanggung beratnya hidup tanpa pernah benar-benar bisa memperbaiki rumahnya. Kini, tubuhnya yang mulai sakit-sakitan semakin membuat beban itu terasa berat.

Namun, pada Senin 8 September 2025, harapan baru tiba. Program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dari Pemerintah Provinsi Maluku Utara mengetuk pintu keluarga Yafet. Senyum lebar muncul, bukan hanya dari Yafet, tetapi juga dari tetangganya.

Bety (74) dan Mince Padang (59), dua warga sekampung, tak bisa menyembunyikan rasa syukurnya.

“Saya ikut bersyukur. Anak-anaknya cuma buruh panjat kelapa, upahnya tidak seberapa. Bapak Yafet juga sudah sakit-sakitan. Puji Tuhan, akhirnya dia bisa dapat rumah,” tutur Mince dengan mata berbinar.

Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, menyerahkan langsung material bangunan rumah Yafet. Rencananya, rumah itu akan memiliki dua kamar baru, ditambah dua kamar lama yang surah ada, sehingga empat keluarga di bawah satu atap bisa bernafas lega.

Tak ada tukang bayaran yang akan membangun rumah itu. Dengan penuh tekad, anak-anak Yafet bersepakat mengerjakannya sendiri. Seperti disampaikan Mikson Damar, Tenaga Fasilitator Lapangan dari Dinas Perkim Malut, keputusan ini membuat dana bisa lebih dimaksimalkan untuk bahan bangunan.

“Sudah sepakat, anak-anak Pak Yafet sendiri yang kerjakan,” ungkap Mikson saat mendampingi Gubernur.

Kebahagiaan Yafet hanyalah satu cerita dari banyak keluarga lain. Tahun 2025, sedikitnya 156 rumah tidak layak huni di tujuh desa, tiga kecamatan di Halmahera Barat akan mendapat bantuan serupa. 

Secara keseluruhan, Pemprov Maluku Utara menargetkan 700 unit RTLH sepanjang tahun ini. Langkah kecil ini mungkin belum mampu menuntaskan seluruh masalah perumahan di Maluku Utara.

Tetapi, setiap rumah baru yang berdiri membawa lebih dari sekadar dinding dan atap. Ia membawa harapan, mengangkat martabat, dan menularkan kebahagiaan. Seperti yang dirasakan Yafet, keluarga, dan tetangga-tetangganya: bahwa kebahagiaan seseorang adalah kebahagiaan bersama.(HUMAS/BIRO ADPIM)

©MalutProv

Berita Terkait

Berita Terpopuler

21
Jul 2025
Acara Peluncuran Kelembagaan 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih
11.00 - Wairoro, Halmahera Tengah
Hadir
30
Jul 2025
Penandatanganan kerja sama antara Pemprov Malut dengan BPKP
10.00 - Jakarta
Hadir
19
Aug 2025
Launching Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk Siswa dan Guru SMA, SMK, SLB, Mad
08.00 - SMA 2 Ternate
Hadir
22
Jul 2025
Pertemuan dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU)
10.00 - Rumah Jabatan Gubernur, Ternate
Hadir
30
Jul 2025
Penandatanganan kerja sama antara Pemprov Malut dengan Fakultas Kedokteran UI
10.00 - Ternate
Hadir

Ruang Multimedia

Link