Gubernur Malut Berikan Apresiasi Bank Indonesia dalam Mendorong UMKM pada Halal Fair 2025
SOFIFI – Gubernur Maluku Utara, Serly Tjoanda, secara resmi membuka Halal Fair 2025 yang akan berjalan selama tujuh hari ke depan, acara pembukaan ini berlangsung di landmark Kota Ternate, pada Rabu (12/03/2025).
Dalam sambutannya, Gubernur Maluku Utara menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah, perbankan, dan pelaku usaha dalam mendukung pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Maluku Utara.
Gubernur Serly Tjoanda menyampaikan apresiasi kepada Bank Indonesia, khususnya perwakilan Maluku Utara yang ada di Kota Ternate, karena selama ini telah aktif melakukan pembinaan terhadap UMKM. Yang menjadi sorotan adalah begitu signifikan kemajuan dari UMKM binaan BI, terutama dalam hal kualitas produk dan kemasan.
"Saya telah mengikuti perkembangan UMKM sejak 2017, dan saya melihat progres packaging semakin membaik, kualitas produk semakin beragam, serta memiliki daya saing tinggi. Saya mewakili Pemerintah Provinsi Maluku Utara siap berpartner dengan Bank Indonesia untuk terus memberdayakan UMKM," ujar Serly Tjoanda.
Ia menambahkan pentingnya sertifikasi halal bagi produk UMKM yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing UMKM di pasar nasional dan internasional. Dengan adanya Halal Center di Kota Ternate dapat memudahkan pelaku UMKM sehingga tidak perlu lagi mengurus sertifikasi halal ke Makassar. Pemprov Maluku Utara pun siap mengalokasikan anggaran untuk membantu pembiayaan sertifikat halal bagi UMKM.
"Saya membuka ruang komunikasi dan kolaborasi agar percepatan sertifikasi halal bisa segera dilakukan. Ini akan membantu UMKM kita untuk lebih mudah menembus pasar nasional dan ekspor," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Maluku Utara, Dwi Putra Indrawan, menyampaikan bahwa Halal Fair Maluku Utara merupakan agenda nasional yang baru pertama kali dilaksanakan sejak 2021. Maluku Utara termasuk dalam 14 provinsi yang dipercaya menggelar event ini. Ia juga menyamapaikan apresiasi kepada Gubernur Malut selaku Ketua Komite Ekonomi da Keuangan Syariah yang telah mendukung pengembanagan ekonomi syariah dan UMKM di Maluku Utara.
"Kami mengapresiasi Ibu Gubernur sebagai Ketua Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah Maluku Utara atas komitmennya dalam mendukung pengembangan ekonomi syariah dan UMKM halal," ujar Dwi Putra Indrawan.
Menurut Dwi Putra Indrawan, ekonomi syariah masih memiliki peluang besar untuk berkembang di Maluku Utara. Saat ini kontribusi perbankan syariah terhadap total giro perbankan di daerah ini mencapai Rp1,12 triliun atau sekitar 8,9 persen. Sementara itu, pembiayaan atau perkreditan syariah mencapai Rp1,27 triliun atau sekitar 8 persen dari total perkreditan di Maluku Utara.
Bank Indonesia memiliki empat agenda utama dalam pengembangan ekonomi syariah, yakni peningkatan literasi, penguatan keuangan inklusif, pengembangan ekosistem produk halal, serta mendorong ekspansi halal di masyarakat. Selain itu, BI juga membina pesantren melalui program kemandirian ekonomi seperti budidaya beras, cabai, dan hortikultura.
Dalam kesempatan tersebut, BI juga meresmikan pembentukan Halal Center di Institut Agama Islam Asidik Kerah Maluku Utara untuk mempermudah proses sertifikasi halal bagi pelaku usaha di Maluku Utara. Sehingga dengan adanya sinergi antara pemerintah, perbankan, dan pelaku usaha, diharapkan UMKM Maluku Utara semakin berkembang dan mampu bersaing di pasar nasional maupun global.
Halal Fair 2025 akan diisi dengan berbagai kegiatan, termasuk soft expo UMKM binaan BI, edukasi literasi keuangan, serta layanan penukaran uang pada 17-18 Maret 2025 di Taman Nukila. Selain itu, akan digelar fashion show oleh UMKM binaan BI serta buka puasa bersama santri pondok pesantren. (Ong/J.S)
©MalutProv