Perebutan Piala Gubernur, Kejurda III Wushu Sanda Resmi Dibuka Wagub

HALSEL- Wakil Gubernur Maluku Utara, H. Sarbin Sehe, secara resmi membuka Kejuaraan Daerah (Kejurda) II Wushu Sanda dalam memperebutkan piala Gubernur Provinsi Maluku Utara tahun 2025, di aula kantor Bupati Halmahera Selatan (Halsel), pada Jumat (5/9).

Wagub dalam sambutannya menyampaikan apresisai kepada panitia dan pemerintah daerah Halsel sebagai tuan rumah dalam Kejurda ini.

"Pemilihan lokasi pertandingan di Halsel ini bukan tanpa alasan, tetapi karena Halsel juga banyak mencetak atlet Wushu yang mampu meraih prestasi tingkat nasional," katanya.

Tidak berbeda dari cabang olahraga lainnya di Indonesia, Wushu Indonesia yang didirikan pada 10 November 1992 oleh KONI Pusat resmi menjadi wadah bagi seluruh perguruan Kungfu di Indonesia. 

Seiring berjalannya waktu, kita melihat olahraga Wushu mulai berkembang dan menjadi salah satu Cabang olahraga (Cabor) bagi pilihan masyarakat. Tentunya di Malut secara keseluruhan berbagai Cabor telah berkembang secara dinamis, karena itu kepentingan pemerintah akan terus memfasilitasi, menyediakan infrastruktur dan sarana yang maksimal agar generasi muda para pegiat atlet untuk terus kembangkan minat dan bakatnya.

Lanjut Wagub, kita bangga dengan prestasi  dan akan selalu suport untuk memfasilitasi secara maksimal, meskipun  ditengah keterbatasan anggaran yang di miliki saat ini. Namun demikian, anggaran untuk olahraga tetap ada meski hanya dikurangi bukan ditiadakan (di coret).

Dalam kesempatan ini, ia juga menjelaskan bahwa kepentingan Gubernur dan Wagub dalam merasionalisasi anggaran di Pemrov Malut, dengan tujuan adalah untuk dapat memberikan ruang belanja publik lebih besar dari pada belanja operasional pegawai.

"Tujuan kita adalah mensejahterakan rakyat Malut, rakyat harus makmur. Olehnya itu, kami telah membebaskan uang komite sekolah, pemberian beasiswa, serta program RTLH. Semua ini dilakukan dengan tujuan untuk pemerataan SDM dan peningkatan ekonomi masyarakat," ujarnya.

Wagub juga berpesan agar prestasi yang diraih para atlet agar terus dikembangkan, karena menurutnya mempertahankan prestasi itu jauh lebih sulit dari pada meraih prestasi.

Sementara itu Wakil Bupati Halsel, Helmi Umar Muksin, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada Pemprov Malut dan juga pengurus Wushu Malut, yang telah mempercayakan Halsel sebagai tuan rumah Kejurda III Wushu Sanda ini.

"Secara umum, kami berharap agar prestasi yang telah diraih oleh beberapa atlet Wushu Malut di ajang PON dapat ditingkatkan lagi, dan khusus untuk atlet Halsel agar dapat meraih juara pada setiap ajang Kejurda sehingga dapat mengharumkan nama daerah," ucapanya.

Kami melihat minat dalam olahraga ini juga sangat banyak, sehingga ini menjadi ikhtiar bagi Pemkab Halsel dalam hal ini Dispora agar dapat bekerja sama dengan KONI untuk lakukan pembinaan para atlet.

Tantangan kita adalah pembinaan yang dilakukan harus secara berjenjang dan berkelanjutan, sehingga para atlet di Cabor apapun tidak akan hijrah (keluar) ke daerah lain

Olehnya itu ia juga berpesan, tidak saja penghargaan yang harus diberikan kepada atlet, tetapi masa depan  kesejahteraan atlet juga harus dipikirkan bersama.

Sementara ketua panitia Wushu, yang juga sebagai Ketua Umum Wushu Malut,
Djafar Umar, dalam laporannya mengungkapkan bahwa Wushu Malut telah meraih prestasi di tingkat nasional, pada PON ke 17 tahun 2008 dan PON ke 18 tahun 2012 atlet Wushu Malut berhasil meraih medali Perunggu.

"Beberapa tahun belakangan ini, pengurus Wushu Malut mengalami kefakuman, mengakibatkan prestasi yang telah di raih sebelumnya tidak terulang lagi termasuk pada PON tahun 2021 di Papua. Namun saat ini, pengurus Wushu telah kembali aktif di Kabupaten/Kota se Malut," katanya.

Ia juga mengatakan bahwa Kejurda yang dilakukan ini berlangsung sejak 4 sampai 7 September, dengan peserta yang terdiri dari :

1). Halut : 18 atlet 7 official
2). Halsel : 21 atlet 2 official
3). Halteng : 8 atlet 1 official
4). Tikep : 4 atlet 1 official
5). Ternate : 18 atlet 3 official
6). Haltim : 6 atlet 1 official
7). Morotai : 5 atlet dan 1 official.

Dengan 18 kelas yang dipertandingkan, terbagi dalam 9 kelas untuk junior dan 9 kelas untuk senior.
(Humas)

©MalutProv

Berita Terkait

Berita Terpopuler

21
Jul 2025
Acara Peluncuran Kelembagaan 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih
11.00 - Wairoro, Halmahera Tengah
Hadir
30
Jul 2025
Penandatanganan kerja sama antara Pemprov Malut dengan BPKP
10.00 - Jakarta
Hadir
19
Aug 2025
Launching Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk Siswa dan Guru SMA, SMK, SLB, Mad
08.00 - SMA 2 Ternate
Hadir
22
Jul 2025
Pertemuan dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU)
10.00 - Rumah Jabatan Gubernur, Ternate
Hadir
30
Jul 2025
Penandatanganan kerja sama antara Pemprov Malut dengan Fakultas Kedokteran UI
10.00 - Ternate
Hadir

Ruang Multimedia

Link