Gelar Ratas Dengan PUPR dan BPBD Malut, Wagub Minta Fokus Pembangunan Jembatan Bailey Ake Yef II

SOFIFI, - Wagub pimpin Rapat Terbatas Penanganan Darurat Bencana, Senin (11/8). Rapat dihelat di Ruang Rapat Wakil Gubernur dihadiri Asisten III, Kepala Perwakilan BPBD Maluku Utara dan Jajaran, Plt Kepala Dinas PUPR Maluku Utara dan Jajaran, serta ASN.

Wagub menyebut, rapat ini difokuskan pada bencana alam berupa longsor yang menimpa jembatan Ake Yef II, tepatnya di Dusun Yef, Desa Sigela, Kecamatan Oba, Kota Tidore Kepulauan serta beberapa bencana hidrometeorologi di Malut.

“Setelah ditelaah jembatan Ake Yef II di Desa Sigela merupakan kewenangan Provinsi” katanya singkat memulai ratas.

Fehby Alting menyampaikan, Pemprov akan membuka akses pada lokasi bencana, dan masyarakat setempat sudah setuju.

“Mobilisasi alat sudah dilakukan, saat ini akses darurat dalam tahap sirtu”

Pasca akses sudah selesai, kami BPBD akan duduk bersama dengan Dinas PUPR terkait pembangunan jembatan, kata Fehby menimpali.

Lanjut Fehby melaporkan, penanganan bencana di Halut sudah clear. “BPBD mendapatkan pergeseran anggaran 7,5 Milyar untuk penanganan bencana seperti di Halut dan Halbar”

Sementara Plt Kepala Dinas PUPR, Risman Iriyanto saat memaparkan progres di dalam rapat mengatakan, pihak PUPR masih proses in-stock check di kantor dan setelah selesai kami akan koordinasi dengan BPBD.

“Pembangunan jembatan permanen akan memakan anggaran 5-8 Milyar” papar Risman saat ditanya Wagub mengenai estimasi pembiayaan.

Dihimpun dari jalannya rapat, jembatan Ake Yef II memiliki panjang 9 meter dan membutuhkan waktu 3-4 bulan dalam pembangunannya.

Wagub berharap, kepada Jajaran yang hadir, jembatan bailey di alokasikan agar mobilitas masyarakat berjalan lancar yang berimbas pada roda ekonomi.

“Sepakat di 2026 bangun ya Pak” tandas Wagub kepada peserta ratas. (AdpimMalut25)