Sekolah Rakyat, Solusi Pendidikan Inklusif dan Strategi Memutus Rantai Kemiskinan

SOFIFI,- Gubernur Maluku Utara bersama Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial RI, Robben Rico melaksanakan temu wicara dengan orang tua calon siswa Sekolah Rakyat di Aula Sentra Wasana Bahagia, Ternate (25/05). 

Dalam kesempatan ini, Sekjen dan Gubernur memberikan motivasi dan pemahaman kepada orang tua mengenai prospek cerah pendidikan di Sekolah Rakyat.

Di hadapan 50 orang tua calon siswa, Sekjen menyampaikan bahwa seluruh siswa yang diterima akan mendapatkan pendidikan bersandar kurikulum nasional: intrakulikuler, kokurikuler dan Ekstrakulikuler. Gurunya berasal dari ASN Penugasan, P3K, dan Hasil Seleksi PPG calon guru.

"Sekolah rakyat menganut Sistem asrama (boarding) akan memungkinkan penguatan karakter, spiritualitas, cinta tanah air dan penguatan bahasa," Jelas Sekjen.

Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos turut memberikan motivasi kepada para calon siswa dan orang tua. Beliau meyakinkan bahwa anak-anak akan berada di lingkungan yang aman dan memiliki kesempatan besar untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi.

“Sekolah Rakyat ini disiapkan untuk mencetak SDM unggul agar dapat masuk ke universitas terbaik. Sekolah Rakyat adalah tempat yang aman bagi anak-anak untuk tumbuh dan berkembang,” tegas Gubernur.

Dalam paparannya, Sekjen juga mengungkapkan rencana kerja sama dengan sejumlah sekolah kedinasan untuk memperpanjang dukungan beasiswa hingga ke perguruan tinggi.

“Kami sedang merancang kerja sama dengan sekolah-sekolah kedinasan seperti Akmil, STPDN (sekarang IPDN), dll, agar beasiswa bisa berlanjut hingga jenjang perguruan tinggi,” ujarnya.

Dengan demikian, Sekolah Rakyat diharapkan menjadi pintu masuk menuju kesuksesan dan kemandirian bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, sekaligus menjadi strategi untuk memutus rantai kemiskinan antar generasi.(AdpimMalut25)