Pentingnya Lakukan Kampanye Keselamatan Pelayaran, Ini Pesan Gubernur di Sampaikan Sekprov Malut
TERNATE,- Kampanye keselamatan pelayaran secara masif penting untuk terus dilaksanakan. Ini untuk meningkatkan kesadaran publik terhadap pentingnya keselamatan pelayaran, serta dukungan fasilitas yang baik sehingga seluruh kegiatan disektor maritim dapat berjalan dengan aman, tertib dan lancar. Hal tersebut disampaikan Sekprov Malut, Drs. Samsuddin A. Kadir, saat membacakan sambutan Gubernur, Sherly Tjoanda, pada acara kampanye keselamatan pelayaran menuju zero accident di Malut oleh Kementerian Perhubungan RI, Selasa (29/4) di dhuafa Center Ternate.
Diketahui bersama bahwa, laut tentunya memberikan banyak manfaat bagi kehidupan manusia, mulai dari sumber makanan hingga transportasi dan destinasi wisata. Disamping itu, laut juga berperan penting dalam mengatur iklim dan menyediakan sumber daya seperti energi, minyak bumi dan lain sebagainya.
Sekprov mengatakan bahwa, secara geogerafis, Maluku Utara merupakan provinsi kepulauan dengan gugusan pulau besar dan kecil (ada yang berpenghuni dan belum berpenghuni). Dengan luas wilayah Maluku Utara mencapai 140,255,36 Km², yang terdiri dari wilayah perairan laut seluas 106.977,32 km² dan daratan seluas 33.278 km².
"Dengan di dominasi wilayah laut, maka potensi mata pencaharian masyarakat sebagian berada di laut. Namun tidak hanya nelayan, sebagian besar sumber usaha antar Kabupaten/Kota menggunakan jasa transportasi laut," ungkapnya.
Lanjutnya, dengan situasi dan kondisi cuaca yang sering buruk, maka dibutuhkan sebuah gerakan bersama dalam melakukan kampanye keselamatan guna mengingatkan pada masyarakat akan potensi bahaya kecelakaan yang terjadi dilautan.
Kampanye keselamatan pelayaran merupakan yang merupakan gerakan kemanusiaan serta bagian dari misi asta cita Presiden RI, Prabowo Subianto, yang tentunya ini dimaksud agar terpenuhi persyaratan keselamatan dan keamanan pelayaran. Olehnya saya berpesan kepada seluruh lapisan masyarakat para pengguna jasa pelayaran, pelaku usaha pelayaran dan semua yang terlibat dalam pelayaran laut agar dapat memperhatikan keselamatan pelayaran, termasuk dokumen kelengkapan kapal.
Sementara itu, Menteri Perhubungan RI, Dudy Purwagandhi, dalam sambutan yang dibacakan Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub, Dr. Capt. Antony Arif Priadi, mengungkapkan bahwa dalam rangka mendukung visi Indonesia Emas 2045 dan mewujudkan Indonesia yang maju, adil, dan makmur, Presiden Prabowo Subianto, telah menetapkan misi Asta Cita yang mencakup berbagai program prioritas untuk periode 2024-2029. Salah satu program prioritas adalah penguatan infrastruktur dan sistem transportasi yang aman, efisien, dan berkelanjutan.
Keselamatan pelayaran merupakan bagian dari pembangunan infrastruktur maritim yang tidak hanya mengedepankan aspek teknis, tetapi juga memperhatikan aspek sumber daya manusia, aspek regulasi, serta pemanfaatan teknologi yang dapat meningkatkan efektivitas dan ketepatan dalam setiap operasional di laut.
"Kami di Kementerian Perhubungan, bersama dengan seluruh stakeholder terkait, mengajak masyarakat berkomitmen untuk terus meningkatkan aspek keselamatan pelayaran yang menjadi tanggung jawab kita bersama sebagai bangsa," pintahnya.
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi maritim yang luar biasa. Sebagian penduduk negara kita sangat bergantung pada sektor kelautan dan perikanan untuk menunjang kehidupan sehari-hari, terutama para nelayan yang menjadi tulang punggung dalam penyediaan sumber daya alam dari laut. Saya mengapresiasi atas peran serta para nelayan dalam menjaga ketahanan pangan nasional dan memajukan perekonomian maritim kita. Namun, di balik peran penting ini, kita tidak dapat mengabaikan tantangan besar yang dihadapi para nelayan, terutama terkait dengan keselamatan pelayaran.
"Setiap hari, para nelayan berlayar menghadapi berbagai risiko dan bahaya di laut, mulai dari cuaca buruk, resiko kecelakaan kapal, hingga kurangnya sarana dan prasarana yang memadai. Karena itu, keselamatan pelayaran menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Melalui kegiatan Kampanye Keselamatan Pelayaran yang kita laksanakan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran seluruh masyarakat, khususnya para nelayan, tentang pentingnya mengikuti standar keselamatan dalam setiap aktivitas pelayaran. Kami ingin memastikan bahwa setiap nelayan yang melaut dapat kembali ke rumah dengan selamat dan berkumpul dengan keluarga tercinta," tegasnya.
Kementerian Perhubungan Tahun 2024-2029 mengusung visi “Transportasi Maju Menuju Indonesia Emas 2045”. Ini merupakan bentuk komitmen yang kami junjung untuk mewujudkan transportasi Indonesia yang aman, nyaman, dan berkelanjutan melalui pembangunan yang berbasis pada sektor-sektor strategis, termasuk di antaranya sektor transportasi laut. Kementerian Perhubungan memiliki peran penting dalam menyediakan regulasi dan infrastruktur yang mendukung keselamatan pelayaran.
"Kami juga terus berupaya memperkenalkan teknologi dan inovasi yang dapat membantu para nelayan untuk berlayar dengan lebih aman. Salah satunya adalah dengan mengedukasi dan sertifikasi para nelayan tentang penggunaan peralatan keselamatan yang wajib ada di kapal yang dapat menghubungkan nelayan dengan pihak berwenang jika terjadi keadaan darurat," ujarnya.
Selain itu menurutnya, Kementerian Perhubungan terus mengembangkan peran dan melakukan terobosan dalam penggunaan ICT (Information and Communication Technology) untuk melaksanakan E-Government. Transformasi dokumen status hukum kapal berupa Pas Kecil yang sebelumnya berbentuk kertas menjadi kartu E-Pas Kecil yang berbasis digital dan dilengkapi dengan informasi tentang data kapal, merupakan bukti agar terpenuhinya pelayanan kepada masyarakat yang efektif dan efisien.
Melalui kampanye keselamatan pelayaran ini, pihaknya ingin mengingatkan kembali betapa pentingnya penerapan prosedur keselamatan, baik bagi operator kapal, petugas pelabuhan, maupun pengguna jasa transportasi laut.
"Kami mengajak seluruh masyarakat untuk semakin sadar dan peduli terhadap keselamatan di laut, dengan mengutamakan budaya keselamatan dalam setiap aktivitas pelayaran. Kegiatan ini jangan hanya dijadikan sebuah seremonial, tetapi harus menjadi langkah nyata yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari di dunia pelayaran. Kami mengajak semua pihak, baik dari sektor pemerintah, swasta, maupun masyarakat umum, untuk turut berperan aktif dalam mewujudkan keselamatan Pelayaran," tutupnya.
Acara itu dirangkaikan dengan pemberian piagam penghargaan dari Kementerian Perhubungan kepada pihak Pemerintah : Pemrov Malut, Polda, Korem 152/Baabullah, Pemkot Ternate, Lanal Ternate, Ombudsman, Balai Pelatihan dan Penyuluh Perikanan Ambon dan Pelabuhan Perikanan Nusantara Ternate. Unsur stakeholder : DPC Perla Ternate, Koperasi Pelayaran Rakyat Mutiara Mangga Dua Ternate, Koperasi Pelayaran Sadar Mandiri Ternate, Koperasi Pelayaran Jasa Sadar Bahari Mandiri Tidore, Koperasi Pelayaran Samudra Sofifi, Koperasi Jailolo Majang, Yayasan masyarakat dan perikanan Indonesia, PT. PELNI Ternate, PT. Pelayaran dalam negeri Agra Marisetia Lines, PT. Pelayaran putra Obi Mandiri, PT. Uki raya lines dan PT. Ibu Putra Mandiri.
Selain itu, Kementerian Perhubungan juga memberikan secara simbolis kepada para nelayan berupa Kartu E-Pas kecil, Sertifikat SKK 60 mill, Buku pelaut merah, sertifikat MPL JMPL, life jacket dan life buoy.
Hadir dalam acara itu, Sekprov Malut, Walikota Ternate, Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub, Dirjen Perkapalan dan Kepelautan Kemenhub, Dirpolairud Polda Malut, Danlanal Ternate, mewakili Danrem 152/Baabullah dan Kajati Malut, unsur pimpinan Kementerian dan lembaga lainnya, para asosiasi stakeholder pelayaran laut dan para nelayan serta tamu undangan lainnya.(AdpimMalut25).
©MalutProv