Pemprov Malut Lantang Suarakan Stop Kekerasan Perempuan dan Anak

RP/I/29.10.2025/PROVMALUT
#Pemprov Malut Lantang Suarakan Stop Kekerasan Perempuan dan Anak!#

SOFIFI - Kegiatan forum koordinasi dan kerjasama Aparat Penegak Hukum (APH) bersama lintas sektor penyedia layanan perempuan dan anak Provinsi Maluku Utara, menjadi salah satu upaya taktis penanganan dan pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan (KTP), Kekerasan Terhadap Anak (KTA), dan Perkawinan Anak (PA), Rabu (29/10).

Kekhawatiran terhadap terkikisnya nilai-nilai peradaban dan budaya lokal yang mulai terasa seperti gunung es, sempat menjadi sorotan Wakil Gubernur, H. Sarbin Sehe saat membuka sambutan resminya di Aula Cendrawasih pada siang hari itu. Ia pun meminta hal ini harus diwaspadai dan disikapi secara bersama-sama.

Pernyataan tersebut terlontar, saat dihadapkan pada data dari Simfoni-PPA Kementerian Pemberdayaan Perempuan Anak bahwa tingkat kekerasan perempuan dan anak di Maluku Utara mencatatkan 222 kasus. Dari 222 kasus tersebut, sebanyak 24 kasus diantaranya terjadi di Halmahera TImur, 48 kasus di Kota Tidore Kepulauan dan posisi mengkhawatirkan sebanyak 74 kasus terjadi di Kota Ternate sekaligus menjadi yang terbanyak diantara 10 Kabupaten/Kota.

"Data tersebut diambil per September 2025" jelas Sarbin melanjutkan.

Menurut Wagub penanganan dan pencegahan terhadap semua bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak tidak bisa dilakukan tanpa adanya kerjasama dari lintas sektor dan masyarakat. Oleh karena itu, ia menegaskan dibutuhkan kolaborasi antara dinas-dinas terkait bersama-sama masyarakat untuk bersinergi dalam menyediakan pelayanan dan  penyelesaian masalah kekerasan terhadap perempuan dan anak.

“Kita harus terus bersyukur, karena kita diberikan kesempatan dan kepercayaan untuk bertanggungjawab selaku lembaga penyedia layanan di masing masing instansi atau lembaga,” serunya kepada peserta forum

Plt Kepala Dinas P3A Maluku Utara, Dessy Masyita Turuy di sela-sela kegiatan menegaskan pentingnya keterlibatan seluruh pemangku kepentingan untuk menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan ramah bagi perempuan dan anak. “Melalui forum ini, kita ingin memastikan setiap anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dalam suasana yang aman serta bebas dari kekerasan,” ujarnya.

Dengan penuh khidmat, Sarbin Sehe mengajak seluruh masyarakat agar berkomitmen untuk terus bergerak dan bersama-sama melakukan pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak melalui sosialisasi, penyuluhan, dan membuat strategi melalui program kerja masing-masing.

Diharapkan melalui forum dialog sinkronisasi, koordinasi dan kerjasama lintas sektor penyedia layanan perempuan dan anak Provinsi Maluku Utara dapat memberikan terobosan baru kepada semua pihak untuk melaksanakan peran dan fungsi secara baik dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia.

"Forum ini jangan sampai hanya sekedar formalitas, tetapi setelah kegiatan ini selesai harus ada langkah kongkrit dan implementasi untuk ditindaklanjuti berdasarkan rekomendasi yang dihasilkan dalam forum dialog tersebut" tutup Wagub disertai tepuk tangan hadirin. (Humas/Adpim)

Dokumentasi Kegiatan Klik Di sini

©MalutProv

Berita Terkait

Berita Terpopuler

29
Oct 2025
2 Agenda
KONSULTASI PUBLIK KEHATI
08.00 - HOTEL BATIK
Hadir
FORUM KOORDINASI APH
08.30 - PENGINAPAN CENDRAWASIH
Hadir
18
Sep 2025
2 Agenda
Giat BPD MALUKU MALUT
08.30 - Bela Hotel
Hadir
RAKOR TPAD
13.00 - Ruang Rapat BPK Malut
Hadir
29
Oct 2025
2 Agenda
RAPAT PEMB. INFRASTRUKTUR
12.30 - RUANG RAPAT WAGUB
Hadir
RAMAH TAMAH DAN PENGENALAN KAJATI MALUT
19.30 - BELA HOTEL
Hadir
18
Sep 2025
1 Agenda
Rakor Evaluasi Program Gubernur
08.30 - Ruang Rapar Lt. 4
Hadir

Ruang Multimedia

Link