Gubernur Sherly Sebut APDESI Rumah Besar Untuk Memperjuangkan Kepentingan Desa

Gubernur Sherly Sebut APDESI Rumah Besar Untuk Memperjuangkan Kepentingan Desa

SOFIFI, - Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda Laos, berharap kepada seluruh Pengurus APDESI Malut, bahwa Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia bukan hanya sebagai organisasi tetapi APDESI adalah rumah besar bagi seluruh kepala desa, tempat bertukar pikiran memperkuat kapasitas memperjuangkan kepentingan desa. Harapan tersebut disampaikannya saat menghadiri Pelantikan Pimpinan Daerah Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Provinsi Maluku Utara, tahun 2025 - 2030, bertempat di Aula Nuku Kantor Gubernur Maluku Utara, Rabu (4/6/25)

Gubernur Sherly berharap dalam forum APDESI ini bisa menjadi ruang dimana bisa bertukar informasi, bertukar gagasan, bertukar pikiran, serta saling menguatkan. jika ada satu project yang baik bisa diimplementasikan ke desa lain yang berhasil mengajarkan, yang belum intinya bersama-sama dalam rumah Apdesi ini demi kesejahteraan masyarakat desa.

"Lakukan yang terbaik dan bekerjalah dengan hati untuk bangun desa dengan inovasi, karena desa kuat Maluku Utara Sejahtera," ucap Sherly.

Dalam kesempatan tersebut, dirinya juga menitipkan tiga hal kepada Ketua dan seluruh pengurus APDESI Maluku Utara periode 2025 - 2030, yakni yang pertama segera jalankan roda organisasi ini dengan baik dan diharapkan untuk menjadi mitra aktif Pemerintah dalam rangka membantu para kepala desa dalam memahami tata kelola yang baik agar tidak ada lagi kepala desa yang terjerat hukum karena kurang paham regulasi.

Kedua, Pemerintah Provinsi Maluku Utara akan bekerja sama dengan Kanwil hukum dan Ham Maluku Utara untuk memberikan pelatihan langsung kepada kepala desa masing-masing sehingga para kepala desa mengerti hak dan kewajibannya, dan jika ada yang dikriminalisasi maka Pemerintah Provinsi Malut bekerjasama dengan pendamping hukum untuk hadir mendampingi para kepala desa dan memastikan tidak di kriminalisasi atau dicabut haknya hanya karena beda pilihan politik di masa lalu.

Dan yang ketiga yaitu, jadilah jembatan komunikasi yang kuat antara Desa, Kecamatan, Kabupaten hingga provinsi, sebab Desa tidak boleh berjalan sendiri karena kita semua satu ekosistem pembangunan, jika Desa maju, desa kuat, desa mandiri, dan desa sejahtera, maka Provinsi Maluku Utara akan maju dan sejahtera karena desa adalah ujung tombak ekonomi kesejahteraan sosialisasi.

Sherly menjelaskan, Indonesia ini kuat jika desanya kuat,. desanya kuat jika Kepala desanya kuat, maka memimpinlah dengan transparan, akuntability dan integritas. kita harus membuang stigma bahwa kepala desa tidak bisa mengelola uang yang benar serta penyelewengan. Membuang Stigma itu bukan dengan kata-kata tapi dengan bukti.

"Koperasi merah putih adalah Project yang besar, suatu gagasan yang luar biasa dari Presiden Prabowo bahwa ekonomi harus mulai dari Desa karena yang memiliki masyarakat warganya adalah Desa semua harus dikembalikan ke desa oleh desa dari desa untuk desa Oleh karena itu jangan sia-siakan kesempatan ini,"pungkasnya.

Hadir dalam kegiatan tersebut,Sekertaris Daerah Provinsi Maluku Utara, Drs. Samsuddin A. Kadir, M.Si, Kepala Biro Organisasi SDM dan RB Kemendagri, Evan Nur Setya Hadi, Ketua Umum DPP APDESI, Asep Anwar Sadat, para pimpinan OPD Malut, Ketua dan Pengurus APDESI Periode 2025 - 2030, serta undangan lainya. (AdpimMalut25)

©MalutProv

Berita Terkait

Artikel Terpopuler

09 May-2025
Gubernur Maluku Utara dengan KPK

08.00 WIB - Jakarta

09 May-2025
Gubernur Maluku Utara dengan Telkomsat

11.00 WIB - Jakarta

09 May-2025
Gubernur Maluku Utara dengan Menkraf

16.00 WIB - Jakarta

Ruang Multimedia